CEO Microsoft Ungkap Kekhawatiran Terhadap AI: Bisnis Kami Mungki Jadi Tak Relevan

5 hours ago 2

 Bisnis Kami Mungki Jadi Tak Relevan

CEO Microsoft Satya Nadella. (Foto: X/@satyanadella)

JAKARTA - CEO Microsoft Satya Nadella dilaporkan mengungkapkan kekhawatirannya akan perkembangan kecerdasan buatan (AI). Menurut laporan media, Nadella memperingatkan bahwa AI dapat membuat beberapa bisnis Microsoft menjadi usang dan perusahaan itu kehilangan dominasinya.

Berbicara dalam rapat umum tertutup pekan lalu, Nadella dilaporkan mengatakan kepada para karyawan bahwa ia "dihantui" oleh nasib Digital Equipment Corporation, yang dulunya merupakan pemimpin yang runtuh setelah gagal beradaptasi, demikian dilaporkan The Verge.

Microsoft telah menjadi salah satu perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) yang paling agresif dalam mengadopsi AI, menginvestasikan miliaran dolar dalam infrastruktur dan memperdalam kemitraannya dengan OpenAI. Perusahaan ini menanamkan perangkat generatif ke dalam Windows, Office, dan Azure sambil memangkas ribuan pekerjaan sebagai bagian dari restrukturisasi.

"Beberapa bisnis terbesar yang telah kami bangun mungkin tidak lagi relevan di masa mendatang," kata Nadella, lapor outlet tersebut. Ia mencatat bahwa "beberapa orang yang berkontribusi pada Windows NT berasal dari lab DEC yang diberhentikan," merujuk pada sistem operasi tahun 1993 yang membantu mendefinisikan dominasi Microsoft.

Microsoft telah memangkas lebih dari 15.000 pekerjaan tahun ini, meresahkan staf yang khawatir akan pemecatan dan penggantian oleh AI seiring perusahaan mengalihkan sumber daya ke teknologi. Beberapa pekerja dilaporkan mengatakan mereka telah memperhatikan "pergeseran budaya yang besar" yang ditandai dengan kekakuan dan kecemasan.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |