 Bagas Abdiel                        
                                                , Jurnalis-Jum'at, 31 Oktober 2025 |12:01 WIB
                        
                            Bagas Abdiel                        
                                                , Jurnalis-Jum'at, 31 Oktober 2025 |12:01 WIB
                                                

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. (Foto: PBSI)
JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, secara tegas memastikan mempermanenkan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. Konsistensi dan prestasi gemilang yang ditunjukkan Fajar/Fikri sejak dipasangkan menjadi alasan kuat bagi Eng Hian untuk mematenkan duet ini.
Sejak dipasangkan pada Juni 2025, Fajar/Fikri telah membukukan catatan impresif dalam enam turnamen yang mereka ikuti, termasuk mengoleksi satu gelar juara dan tiga kali runner-up. Melihat tren positif ini, Eng Hian menyatakan tidak ada alasan untuk membubarkan pasangan yang saat ini menempati peringkat 17 dunia tersebut.
1. Melebihi Ekspektasi
Eng Hian memuji performa Fajar/Fikri, terutama dalam tur Eropa baru-baru ini di mana mereka sukses menjadi runner-up di Denmark Open dan French Open 2025. Konsistensi ini menjadi tolok ukur utama.
"Melihat hasil ini ya masa (Fajar/Fikri) dibubarkan," ungkap Eng Hian saat ditemui Okezone di Pelatnas PBSI Cipayung, Jumat (31/10/2025).
"Kita bisa lihat, di ganda putra Fajar/Fikri walaupun belum meraih gelar, tapi konsistensinya bagus. Kalau juara sudah pasti terbaik, tetapi tidak pernah keluar dari top 4 itu konsistensi yang bagus," tambahnya.
Duet ini kini tengah berjuang di Hylo Open 2025 sebagai turnamen ketujuh mereka. Eng Hian berharap Fajar/Fikri mampu menjaga performa dan terus beradaptasi, sebab lawan pasti akan mempelajari pola permainan mereka.
 Fajar Alfian/Shohibul Fikri. (Foto: PBSI)
Fajar Alfian/Shohibul Fikri. (Foto: PBSI)
"Apalagi mereka baru enam turnamen, ya. Di turnamen ke tujuh kami harapkan hasilnya lebih baik. Tapi terpenting menjaga konsistensi, karena bagaimanapun lawan akan mempelajari," sambung Eng Hian.


















































