PANGKEP SULSEL - Gerakan mengaktifkan lahan tidur menjadi langkah strategis untuk membangkitkan kembali potensi ekonomi masyarakat desa. Tanah yang selama ini dibiarkan kosong sejatinya menyimpan sumber penghidupan yang besar bila dikelola dengan baik. Melalui kerja sama antara pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat, lahan-lahan yang terbengkalai dapat disulap menjadi kebun produktif yang menghasilkan pangan, pakan, dan bahkan bahan olahan bernilai jual tinggi.
Lebih dari sekadar kegiatan bertani, gerakan ini menumbuhkan semangat gotong royong dan kemandirian warga. Masyarakat tidak hanya diajak menanam, tetapi juga belajar mengolah hasilnya menjadi produk lokal unggulan seperti pupuk cair, keripik, tepung, atau pakan ternak. Dengan demikian, hasil kerja dari tanah desa tidak berhenti di panen, tetapi terus berputar menjadi sumber ekonomi berkelanjutan bagi keluarga dan lingkungan sekitar.
Gerakan mengaktifkan lahan tidur adalah simbol kebangkitan desa. Tanah yang hidup menandakan masyarakat yang bergerak dan mandiri. Ketika warga bersama-sama kembali menanam, merawat, dan memanen hasil dari tanah sendiri, maka kesejahteraan pun tumbuh dari akar yang kokoh. Inilah wujud nyata bahwa pembangunan sejati dimulai dari desa — dari kerja bersama, dan dari keyakinan bahwa tanah yang dikelola dengan hati akan melahirkan kehidupan yang berkah.
Contoh Program Tahunan “Gerakan Mengaktifkan Lahan Tidur” yang bisa dijadikan dokumen kerja pemerintah desa atau BUMDes 👇
🌾 PROGRAM TAHUNAN DESA: GERAKAN MENGAKTIFKAN LAHAN TIDUR
Tema: “Tanah Bangkit, Desa Sejahtera”
Periode: Januari – Desember 2026 Pelaksana: Pemerintah Desa, BUMDes, Kelompok Tani, dan Masyarakat Lokasi: Seluruh lahan tidak produktif di wilayah desa
🎯 TUJUAN PROGRAM
1. Menghidupkan kembali lahan tidur menjadi lahan produktif.
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pertanian dan olahan hasil panen.
3. Membangun kemandirian pangan dan ekonomi desa.
4. Menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan warga.
🗓️ RENCANA KEGIATAN TAHUNAN
Bulan Kegiatan Utama Deskripsi / Tujuan Hasil Diharapkan
Januari – Februari Pendataan dan Sosialisasi Pendataan lahan nganggur, pemilik, dan luas; sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengaktifkan lahan tidur. Data lahan dan daftar kelompok tani tersedia.
Maret Pembentukan Kelompok dan Penetapan Komoditas Pembentukan kelompok tani dan BUMDes sektor pertanian; pemilihan tanaman unggulan (ubi, pisang, cabai, sayur). Struktur organisasi dan rencana tanam selesai.
April – Mei Pelatihan dan Persiapan Lahan Pelatihan pembuatan pupuk cair, pestisida organik, dan pengolahan hasil panen. Lahan dibersihkan dan disiapkan untuk penanaman. 100 warga terlatih dan lahan siap ditanami.
Juni – Juli Penanaman Serentak Penanaman komoditas unggulan di lahan kelompok. Disertai dengan gotong royong dan pendampingan penyuluh pertanian. Lahan aktif dan produktif kembali.
Agustus – September Pendampingan dan Monitoring Pemerintah desa dan penyuluh pertanian memantau perkembangan tanaman dan memberikan solusi atas kendala di lapangan. Pertumbuhan tanaman baik dan terpantau.
Oktober Panen Bersama Tahap I Panen hasil tanaman cepat panen seperti sayur, cabai, dan jagung manis. Hasil panen siap dijual dan diolah.
November Pelatihan Olahan Hasil Panen dan Pemasaran Pelatihan pengolahan hasil (keripik, tepung, pupuk cair) dan strategi pemasaran produk lokal. Produk unggulan desa siap dijual.
Desember Pameran Hasil dan Evaluasi Program Festival hasil bumi desa, lomba inovasi produk, dan evaluasi capaian program tahun berjalan. Desa memiliki produk unggulan dan rencana lanjutan tahun depan.
💰 SUMBER DANA
Sumber Dana Peruntukan Dana Desa Pelatihan, alat pertanian, bibit, pupuk organik. BUMDes Pengelolaan hasil, pengolahan produk, pemasaran. CSR/Swasta Bantuan alat, modal kerja, dan promosi. Swadaya Masyarakat Tenaga kerja, bahan lokal, dan lahan.
📊 INDIKATOR KEBERHASILAN
No Indikator dan Target
1 Lahan tidur aktif kembali ≥ 50% tahun pertama
2 Produk olahan desa tercipta ≥ 3 jenis
3 Peningkatan pendapatan warga ≥ 30%
4 Partisipasi masyarakat ≥ 70% KK terlibat
5 Terbentuknya BUMDes pertanian aktif 1 unit
🌱 DAMPAK YANG DIHARAPKAN
Desa menjadi lebih hijau dan produktif. Terbentuk lapangan kerja baru bagi warga. Meningkatnya ekonomi lokal berbasis pertanian. Masyarakat lebih mandiri dan berdaya saing.
✍️ PENUTUP
Gerakan mengaktifkan lahan tidur bukan hanya menghidupkan tanah, tetapi juga membangkitkan semangat kerja dan persaudaraan di desa. Dengan dukungan pemerintah desa, BUMDes, dan seluruh masyarakat, lahan yang semula diam akan menjadi sumber kehidupan dan kesejahteraan bersama.
Pangkep 6 Oktober 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan