PANGKEP SULSEL - Pembangunan desa di Vietnam menjadi contoh bagaimana komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat mampu mengubah wajah pedesaan secara cepat dan berkelanjutan. Negara ini memahami bahwa kemajuan tidak selalu harus dimulai dari kota; justru desa-lah yang menyimpan kekuatan riil berupa sumber daya alam, tenaga kerja, budaya, dan kreativitas lokal. Karena itu, Vietnam menempatkan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan fokus utama pada produk unggulan, penguatan koperasi, dan modernisasi pertanian.
Salah satu kunci keberhasilan Vietnam adalah keseriusan dalam menjalankan program One Commune One Product (OCOP), yang mendorong setiap desa menggali, memproses, dan memasarkan satu produk andalan. Pendekatan ini membuat desa memiliki identitas ekonomi yang jelas sekaligus membuka peluang ekspor. Pemerintah tidak berhenti pada konsep, tetapi benar-benar turun tangan dalam memperbaiki packaging, standar kualitas, hingga jaringan pemasaran. Desa menjadi lebih kreatif, sementara petani dan UMKM naik kelas.
Selain itu, Vietnam mempercepat pembangunan infrastruktur desa secara massif, mulai dari jalan produksi hingga internet yang menjangkau hampir seluruh pelosok. Modernisasi alat dan metode pertanian menjadikan desa lebih efisien dan produktif. Petani tidak lagi terpaku pada cara lama, tetapi mulai terbiasa dengan drone, sensor tanah, dan pupuk ramah lingkungan. Perubahan ini mengurangi biaya produksi sekaligus menaikkan hasil panen.
Dengan semua langkah itu, Vietnam membuktikan bahwa desa mampu menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Transformasi desa bukan hanya soal meningkatkan pendapatan, tetapi juga tentang menumbuhkan kemandirian, inovasi, dan rasa percaya diri masyarakat. Indonesia bisa belajar dari strategi Vietnam: desa tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri, melainkan harus menjadi prioritas utama pembangunan agar benar-benar menjadi pusat kemakmuran baru.
Berikut cara Vietnam membangun desa hingga mampu maju dan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara. Saya rangkum dengan bahasa sederhana dan sistematis agar mudah dipahami dan bisa jadi inspirasi untuk desa/kelurahan di Indonesia termasuk kabupaten Pangkep.
Strategi Vietnam Membangun Desa Hingga Maju
1. Fokus pada Produk Unggulan Desa (One Village One Product / OCOP)
Vietnam mengembangkan program OCOP (One Commune One Product), mirip konsep “Satu Desa Satu Produk”.
Setiap desa harus menentukan satu produk unggulan—misalnya kopi, kerajinan bambu, madu, teh, hingga wisata budaya.
Pemerintah kemudian membantu dalam: Standarisasi kualitas. Branding. Akses pasar. Pengemasan modern. Sertifikasi. Hasilnya, banyak produk desa menembus pasar internasional.
2. Infrastruktur Desa Diprioritaskan
Vietnam tidak menunggu kota berkembang dulu. Mereka mengalirkan dana besar ke desa, terutama untuk:. Jalan desa dan jalan tani. Irigasi modern. Listrik merata. Internet cepat (fiber optik hampir semua desa). Pasar rakyat yang bersih. Ini mempercepat mobilitas ekonomi dan membuat investor tertarik ke desa.
3. Pertanian Didukung Teknologi
Vietnam bukan sekadar bercocok tanam tradisional. Mereka:. Menggunakan drone untuk pemupukan dan pemantauan hama. Memanfaatkan sensor dan IoT untuk mengukur kelembaban tanah. Mendorong greenhouse, hidroponik, pupuk organik. Memodernisasi alat tani dengan subsidi. Karena itu, hasil panen lebih tinggi dengan lahan yang tidak terlalu luas.
4. Membangun Koperasi Modern
Koperasi di Vietnam bukan koperasi simpan pinjam biasa. Mereka menjadi: Manajemen produksi. Pengolah hasil panen. Pemasar produk. Penghubung ke supermarket dan eksportir Koperasi kuat = petani kuat. Harga ditentukan bersama dan tidak dikuasai tengkulak
5. Pendidikan dan Pelatihan Wirausaha
Setiap desa memiliki program:. Sekolah lapang pertanian. Pelatihan digital marketing. Pelatihan pengolahan makanan. Kursus kerajinan tangan. Pelatihan wisata desa. Anak muda desa tidak hanya bertani, tetapi juga menjadi wirausaha digital
6. Penyederhanaan Perizinan Usaha Kecil
Vietnam memangkas birokrasi. Izin usaha kecil di desa bisa selesai dalam 1–3 hari, tidak berbelit.. Hal ini mempercepat munculnya usaha:. Warung modern. Pabrik rumahan. Produk olahan. Kafe. Wisata desa. Investor kecil pun berani masuk.
7. Pariwisata Berbasis Budaya dan Alam
Banyak desa di Vietnam kini menjadi desa wisata tumbuh cepat karena:. Pengelolaan yang profesional. Promosi digital. Paket wisata lengkap (homestay, kuliner, kebun, budaya). Keterlibatan penuh masyarakat. Desa mendapat pemasukan baru selain pertanian.
8. Pemerintah Turun Langsung ke Desa
Bukan hanya teori. Pejabat Vietnam sering tinggal sementara di desa untuk:.Mendengar langsung keluhan. Memetakan potensi. Menghapus program yang tidak efektif. Merancang strategi baru. Pendekatan ini memastikan pembangunan tidak salah sasaran.
9. Dana Desa Dimanfaatkan Tanpa Mengendap
Berbeda dengan beberapa daerah di negara lain, Vietnam memastikan anggaran desa langsung dipakai dalam tahun berjalan, terutama untuk:
Infrastruktur.Pelatihan. Teknologi. UMKM. Pengentasan kemiskinan. Tidak ada anggaran yang "tidur" di bank.
Kesimpulan: Kunci Keberhasilan Vietnam
1. Fokus satu desa satu produk. 2. Infrastruktur desa maju lebih cepat dari kota. 3. Pertanian modern. 4. Koperasi kuat. 5. SDM desa kompeten. 6. Perizinan mudah 7. Pariwisata desa profesional, 8. Pemerintah benar-benar hadir, 9. Anggaran dipakai langsung untuk rakyat
Bila Indonesia menerapkan ini secara konsisten, desa-desa akan tumbuh menjadi pusat ekonomi baru.
Pangkep 19 Nopember 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan

1 day ago
6















































