Nur Khabibi
, Jurnalis-Minggu, 05 Oktober 2025 |01:00 WIB
Heboh Keracunan MBG, Deputi BGN: Kita Investigasi Ketat Bersama Polri!
JAKARTA - Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola, Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan heran mengapa terjadi keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.
Tigor mengatakan, ada aturan yang mengatur pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus warga sekitar yang terbuka kemungkinan orang-orang terdekat dari pelajar penerima manfaat MBG.
"Jadi kadang-kadang kita juga bingung. whats going on sebenarnya? Apa sih yang terjadi?," kata Tigor dalam diskusi yang digelar Formas bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025).
"Karena begini kami bilang Bapak-Ibu, dapur itu harus mempekerjakan orang-orang sekitar dapur, Ibu-ibu bapak-Bapak 47 orang," lanjutnya.
Oleh karena itu, dia meyakini, para pegawai SPPG tidak akan mempunyai niat jahat dalam mempersiapkan MBG. Karena, penerima manfaat MBG itu merupakan orang-orang terdekat pegawai.
"Bayangin anak-anak mereka juga itu yang bersekolah di situ. Tidak akan mungkin Bapak-Ibu mereka, ibu-ibu bapak-bapak itu memasak makanan yang ada racunnya dengan sengaja untuk anak-anaknya, karena anak-anaknya juga yang makan," ujarnya.
"Jadi kita udah bikin desainnya gitu. Kita bikin desain. Eh, setiap SPPG 3000 penerimaan manfaat itu sekitar dapur harus ibu-ibunya yang berkerja, ibu bapaknya. Itu udah saling ngunci harusnya, saling menjaga," tambah dia.