Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Jum'at, 03 Oktober 2025 |16:39 WIB
Kemenag: Agama dan Budaya Miliki Hubungan yang Tak Terpisahkan dalam Dakwah
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyebut, kegiatan Ngaji Budaya: Haflah Mawlid al-Rasul, menjadi sarana efektif untuk mengajak generasi muda mencintai seni dan budaya, tanpa meninggalkan nilai-nilai agama. Kegiatan tersebut digelar di Auditorium UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah.
“Mereka (anak-anak muda) sangat dinamis, cepat menerima informasi, dan membutuhkan asupan informasi serta konten yang edukatif. Budaya adalah fondasi bangsa, dan jangan pernah lupa pada ajaran agama sebagai pegangan,” ujar Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, Jumat (3/10/2025).
Dikatakan Abu, pendidikan melalui kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari jati diri bangsa. Ia mendorong generasi muda untuk bersikap terbuka terhadap arus informasi global, namun tetap berakar pada tradisi dan spiritualitas.
“Generasi muda boleh progresif, tetapi jangan sampai kehilangan akar, atau dalam istilah Jawa disebut wes ora njowo,” tandasnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menambahkan, agama dan budaya memiliki hubungan yang tidak terpisahkan dalam dakwah.
“Relasi antara agama dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan. Seni menjadi instrumen yang membuat nilai-nilai agama lebih mudah diterima dan tidak terasa kering,” katanya.
“Ngaji Budaya merupakan bentuk aktualisasi tradisi dakwah Walisongo, yang memanfaatkan seni dan budaya sebagai media penyebaran Islam yang damai dan kontekstual,” tutup Zayadi.