Menko Airlangga: Pertemuan ke-3 AZEC Untungkan RI Percepat Transisi Energi

7 hours ago 4

 Pertemuan ke-3 AZEC Untungkan RI Percepat Transisi Energi

Menko Airlangga: Pertemuan ke-3 AZEC Untungkan RI Percepat Transisi Energi (Foto: Dokumentasi)

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Indonesia akan mempercepat transisi energi dan memperkuat pasar karbon setelah para pemimpin negara Asia Zero Emission Community (AZEC) mendeklarasikan lima komitmen bersama di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam pernyataan bersama ini, para pemimpin negara dari Australia, Brunei, Kamboja, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam mendeklarasikan lima komitmen bersama saat pertemuan AZEC ke-3.

Menurut Airlangga, Indonesia sangat diuntungkan dengan lima penyataan bersama yang dideklarasikan para pemimpin negara anggota.

“Pemerintah Indonesia berpeluang besar memperkuat pembiayaan transisi energi dan pengembangan pasar karbon yang melimpah dari Indonesia," kata Airlangga dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (26/10/2025).

Airlangga menambahkan, selain berpotensi meluaskan pasar karbon dan mempercepat transisi energi, Indonesia juga bakal mendapat dukungan teknologi dekarbonisasi. Hal ini mencakup hidrogen, energi terbarukan, dan solusi untuk efisiensi energi.

Menurutnya, deklarasi lima komitmen bersama para pemimpin negara juga bakal meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis sektor energi di kawasan Asia. Tujuan besarnya yakni mencapai Net Zero Emissions 2026.

"Ini meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis energi kawasan untuk mencapai Net Zero Emission 2060. Ini keuntungan bagi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," ujar Airlangga.

Dalam pertemuan ke-3 pemimpin negara anggota AZEC di Kuala Lumpur, dipimpin Perdana Menteri Jepang dan Perdana Menteri Malaysia. Pertemuan ini membahas strategi untuk mempercepat transisi energi dan dekarbonisasi di kawasan Asia.

Ada lima komitmen yang disepakati para pemimpin negara. Pertama, dukungan pada target iklim global. Para pemimpin negara berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca agar sejalan dengan batas pemanasan global 1,5 derajat celcius dan pencapaian net-zero emissions. Hal ini sejalan dengan hasil Global Stocktake (GST) COP28.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |