Anggie Ariesta
, Jurnalis-Kamis, 25 September 2025 |10:40 WIB
Rupiah Terus Melemah Berpotensi Anjlok ke Rp17.000 per USD Imbas Penolakan Tax Amnesty dan Sentimen Global (Foto: Okezone)
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus tertekan pada perdagangan hari ini, dibuka di level Rp16.726 per USD atau melemah 0,25 persen dari penutupan hari sebelumnya. Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp16.762 per USDpada perdagangan pagi.
Menurut pengamat pasar uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi, pelemahan ini sangat signifikan. Ibrahim memproyeksikan, jika rupiah menembus level Rp16.800 per USD, maka sangat mungkin pada bulan Oktober rupiah akan anjlok hingga Rp17.000 per USD.
"Pagi ini Rupiah terus mengalami pelemahan 74 poin. Rupiah melemah di Rp16.758. Kalau seandainya tembus di level Rp16.800, ada kemungkinan bahwa dalam bulan Oktober, Rupiah tembus di level Rp17.000. Itu sangat mungkin sekali terjadi," ungkap Ibrahim dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Pelemahan ini, kata Ibrahim, didukung oleh sentimen dari faktor eksternal dan internal. Secara eksternal, ketegangan geopolitik di Eropa kembali memanas setelah Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan nada agresif terhadap Rusia dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Trump memperingatkan negara-negara Eropa agar tidak lagi membeli minyak Rusia dan mempertimbangkan sanksi baru yang menargetkan aliran energi.
Meskipun sanksi belum diumumkan, retorika ini meningkatkan risiko geopolitik. Ibrahim menyoroti peningkatan serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia.
Selain itu, tuntutan Ukraina dan NATO agar Rusia mengembalikan seluruh wilayah yang dikuasai termasuk Crimea, Donetsk, dan Luhansk yang membuat perjanjian gencatan senjata sangat sulit terwujud.