Selama setahun ini, Presiden juga membuktikan fondasi baru pembangunan yang berorientasi pada hasil. (Foto: Okezone.com/Setpres)
JAKARTA – Satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka menunjukkan keberpihakan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Prabowo–Gibran dinilai berani mengubah wajah ekonomi Indonesia.
"Pak Prabowo mengawali perubahannya dengan menghapus piutang macet UMKM. Dua minggu setelah dilantik, terbit PP 47/2024 untuk membantu pengusaha UMKM," ujar Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, Senin (20/10/2025).
Selama setahun ini, Presiden juga membuktikan fondasi baru pembangunan yang berorientasi pada hasil. Tiga prioritas utama adalah swasembada pangan, swasembada energi, dan penguatan sumber daya manusia (SDM).
Akbar menganggap jalan menuju swasembada pangan semakin terbuka lebar. Data Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa produksi padi pada periode Januari–November 2025 mencapai 33,19 juta ton, naik 12,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 29,47 juta ton.
"Program ketahanan pangan perlahan mulai berbuah manis. Tercermin dari volume produksi padi yang menjadi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir," ulasnya.
Begitu pula dengan ketahanan energi. Strategi menuju swasembada energi ditempuh melalui peningkatan produksi hulu, revitalisasi kilang, dan percepatan pengembangan bioenergi. Kebijakan mandatori biodiesel dinilai mampu memperkuat ketahanan energi sekaligus menyerap tenaga kerja.
Penguatan sumber daya manusia (SDM) juga tak luput dari perhatian Presiden dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Program MBG bukan hanya meningkatkan gizi anak-anak bangsa, tetapi juga menggerakkan UMKM lokal," kata Akbar.
Menariknya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi motor utama kinerja investasi di Indonesia. Realisasi PMDN pada triwulan II 2025 sebesar Rp275,5 triliun atau 56,90 persen dari total investasi yang terealisasi, yakni Rp484,2 triliun—menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.