4 Fakta Orang Indonesia Habiskan Rp150 Triliun ke Luar Negeri untuk Berobat. (Foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA - Pengobatan di luar negeri masih menjadi pilihan banyak masyarakat di Indonesia. Bahkan nilai berobatnya mencapai ratusan triliun Rupiah.
Tentu banyak faktor mengapa pengobatan di luar negeri lebih dipilih dibanding di Indonesia. Hal ini pun menjadi fokus perhatian Presiden Prabowo Subianto. Dirinya siap meningkatkan kualitas kesehatan dan menambah jumlah dokter di Tanah Air.
Berikut fakta-fakta terkait Orang RI Habiskan Rp150 Triliun Berobat ke Luar Negeri, Minggu (29/6/2025):
1. 2 Juta Orang RI Berobat ke Luar Negeri
“Dua juta masyarakat Indonesia berobat keluar negeri. Ini kurang lebih menghabiskan hampir Rp150 triliun per tahun. Jadi demi menjawab tantangan akan kemandirian kesehatan di masa depan, kami akan melibatkan BUMN di sektor kesehatan dan farmasi, serta berkolaborasi erat dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat realisasi KEK Kesehatan di wilayah lain," ujar Menteri BUMN Erick Thohir.
2. Perintah Prabowo terkait Kesehatan
Arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di berbagai wilayah Indonesia.
Setelah suksesnya peresmian KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, pada 25 Juni 2025, yang menjadi tonggak sejarah dalam transformasi layanan kesehatan nasional, Kementerian BUMN kini tengah menyusun rencana strategis untuk memperluas model serupa ke daerah lain di Indonesia.
“Presiden Prabowo telah memberikan arahan yang sangat jelas, negara harus hadir dan menjadi pelopor dalam menjamin kesehatan rakyat. KEK Kesehatan adalah jawaban konkret atas tantangan itu,” ujar Erick Thohir.
3. Prabowo Akui RI Kekurangan Dokter
residen Prabowo Subianto menyebut, saat ini Indonesia masih kekurangan dokter. Bahkan, dia mengingatkan agar tak terhimpit oleh peraturan kuno yang tidak menjawab tantangan khususnya di dunia kesehatan saat ini.
Menurutnya, Indonesia memiliki fasilitas kesehatan yang bertaraf internasional. Dia pun meminta agar fasilitas dengan taraf internasional ini tidak hanya untuk kalangan atas saja.
“Saya sendiri ingin disampaikan kebanggaan saya, saya merasa bangga Indonesia memiliki fasilitas seperti ini dan dengan sistem asuransi kita yang harus kita perkuat ini juga tidak dibatasi hanya untuk orang kalangan atas,” kata Prabowo.