
Bahlil Sebut Kajian Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia Rampung Akhir 2025 (Dok Okezone)
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kajian kelayakan atau feasibility study (FS) untuk 18 proyek hilirisasi rampung pada Desember 2025. Ini termasuk pengembangan ekosistem kendaraan elektrifikasi, salah satunya produksi baterai mobil listrik.
1. Kajian Ekosistem Kendaraan Listrik
Sebagai informasi, 18 proyek hilirisasi serta ketahanan energi dikerjakan oleh BPI Danantara. Proyek tersebut menyerap dana sebesar Rp618 triliun, yang mencakup hilirisasi pertanian, hilirisasi kelautan dan perikanan, ketahanan energi, dan transisi energi.
"Insya Allah di awal Desember sudah selesai, termasuk di dalamnya adalah kita akan membangun ekosistem daripada baterai mobil kemudian mobil listrik. Karena salah satu turunan daripada produksi ini adalah hilir," kata Bahlil seperti dikutip dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/11/2025).
Ini menjadi kabar baik bagi industri otomotif Indonesia karena sebelumnya proyek terkait mobil listrik belum tercantum dalam proposal yang diajukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional kepada BPI Danantara.
Proyek ini diharapkan dapat mempercepat terbentuknya rantai pasok industri kendaraan listrik di dalam negeri. Hal ini dapat membuat harga mobil listrik di Indonesia lebih terjangkau yang membuat proses transisi lebih cepat.
"Kita bangun kabel, kita bangun bemper mobil, kita bangun plastik, maka insya Allah sudah ada maka rantai pasok daripada ekosistem mobil listrik maupun baterai mobil listrik itu sudah berada di Indonesia," ujar Bahlil.














































