
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani. (Foto: PBSI)
SAARBRUCKEN – Meskipun berhasil menembus babak final turnamen Hylo Open 2025 di Saarbrucken, Jerman, penampilan tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani (Putri KW), tetap menjadi bahan evaluasi bagi Pelatnas PBSI. Kepala Pelatih Tunggal Putri Utama, Imam Tohari, menilai capaian runner-up tersebut merupakan indikator perkembangan positif dalam pembinaan jangka panjang, namun konsistensi menjadi pekerjaan rumah (PR) utama yang harus dibenahi.
1. Progres Teknik, Fisik, dan Strategi di 2025
Putri KW menunjukkan performa meyakinkan sepanjang turnamen, namun di babak final ia harus mengakui keunggulan wakil Denmark, Mia Blichfeldt, dengan skor 11-21, 21-7, 12-21. Imam Tohari menekankan secara keseluruhan, ia melihat adanya peningkatan signifikan dalam performa atlet tersebut sepanjang tahun 2025.
"Secara keseluruhan saya menilai adanya peningkatan performa dari sisi teknik, fisik, dan strategi bermain Putri KW di tahun 2025 ini walaupun penampilannya masih belum konsisten,” jelas Imam dalam keterangan resminya, Selasa (4/11/2025).
Menurut Imam Tohari, pengalaman tampil di final Hylo Open Super 500 adalah kesempatan berharga bagi Putri untuk berkembang dan belajar menghadapi tekanan tingkat tinggi di situasi nyata. Imam menilai, meski hasil akhir belum maksimal, capaian runner-up di ajang BWF World Tour Super 500 ini adalah indikator perkembangan positif.
2. Fokus Pembenahan
Putri Kusuma Wardani
Imam Tohari tidak menampik Putri KW sebenarnya memiliki peluang besar untuk keluar sebagai juara, apalagi mengingat rekor Head to Head mereka seimbang dan pertemuan terakhir dimenangkan oleh Putri. Namun, faktor mental di final menjadi pembeda.
"Untuk di Hylo Open ini Putri performanya masih kurang maksimal karena fokusnya di lapangan terkadang hilang, dan ini yang membuat Putri banyak melakukan kesalahan sendiri. Sebenarnya peluang Putri untuk keluar menjadi juara terbuka cukup lebar apalagi menilik rekor Head to Head nya seimbang dan pertemuan terakhir dimenangkan oleh Putri," sambung Imam.
“Tetapi ini adalah pertandingan final yang tentunya memang berbeda dari partai lainnya, pasti lebih tegang untuk semua pemain,” tambahnya.

















































