
Corporate Communications General Manager Alfamart Rani Wijaya dalam Seminar Nasional Road to Hari Ritel Nasional. (Foto: dok Alfamart)
JAKARTA - Di tengah gempuran produk global dan derasnya arus perdagangan digital, ritel modern Indonesia justru memilih jalan kolaborasi. Hal tersebut terungkap dalam sesi bertema “Ritel Indonesia Bersanding, Bukan Bersaing dengan UMKM” dalam rangkaian Seminar Nasional Road to Hari Ritel Nasional 2025 hari ke-2 di Kampus UBM Lodan Ancol.
Tiga jaringan ritel besar nasional dan lokal, yakni Alfamart, Indomaret, dan Borma Group, menegaskan komitmennya untuk tumbuh bersama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sesi yang berlangsung selama tiga hari (4-6 November) di UBM Hall ini menjadi ruang strategis mempertemukan pelaku ritel dan UMKM dalam semangat sinergi nasional: menyalakan ekonomi Indonesia melalui kemitraan, bukan kompetisi.
Dalam paparannya, Rani Wijaya, Corporate Communications General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), menegaskan bahwa keberpihakan terhadap UMKM bukan sekadar tanggung jawab sosial, tetapi strategi ketahanan ekonomi bangsa.
“Semakin kuat produk UMKM lokal mendominasi pasar domestik, semakin kecil peluang produk asing menguasai Indonesia. Maka kemitraan ritel dan UMKM sesungguhnya adalah bentuk proteksi ekonomi nasional,” ujarnya.
Ia menambahkan, visi Alfamart sejak awal berdiri 26 tahun lalu telah berorientasi pada pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah, bukan semata ekspansi bisnis.
“Berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil adalah visi Alfamart sejak lahir. Kami tidak berpangku tangan, kami turun langsung menyiapkan pelaku usaha agar siap bersaing dan berdaya saing,” tuturnya.


















































