DJajan Abbas: Desa, BUMDes, dan Koperasi Bersatu Jalan Baru Menuju Kemandirian Ekonomi Desa

1 week ago 12

PANGKEP SULSEL – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( DPMD) Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan Ir Djajan Andi Abbas ST. MT. IPU saat ditemui wartawan usai mendampingi Bupati Pangkep DR H Muhammad Yusran Lalogau SP, MSi menghadiri Zoom Meeting dengan Presiden RI Prabowo Subianto terkait peluncur kelembagaan 80.000 koperasi Desa / Kelurahan SE Indonesia di ruang pola kantor Bupati Pangkep Senin (21/7/2025).

Ir Djajan Abbas berkata bahwa Pemerintah Desa di Kabupaten Pangkep kini semakin aktif mendorong kolaborasi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih sebagai strategi untuk memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat desa. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan sistem ekonomi yang terintegrasi, produktif, dan berkelanjutan.

Dia menjelaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya terbatas pada aspek kelembagaan, tetapi menyentuh langsung sektor-sektor vital seperti pertanian, peternakan, perdagangan hasil bumi, hingga pengelolaan wisata desa. Desa bertindak sebagai fasilitator dan regulator, BUMDes berperan mengelola aset desa dan layanan publik, sementara koperasi menjadi penggerak utama ekonomi rakyat yang berbasis anggota

Menurutnya Kolaborasi antara BUMDes dan koperasi adalah bentuk inovasi yang sangat strategis. “Koperasi punya jaringan dan semangat gotong royong, sementara BUMDes punya kekuatan modal dari desa. Kalau ini bersatu, desa bisa lebih mandiri secara ekonomi, ” jelasnya.

Beberapa desa di Pangkep bahkan sudah memulai implementasi kolaboratif ini.  BUMDes mengelola embung desa untuk irigasi pertanian, sementara koperasi mendistribusikan pupuk dan membeli hasil panen petani. Koperasi memfasilitasi pelatihan usaha kecil dan pemasaran digital bagi pelaku UMKM binaan BUMDes.

Djajan menjelaskan bahwa Pemerintah kabupaten Pangkep mendukung penuh inisiatif ini dengan memberikan pendampingan hukum dan pelatihan manajemen usaha kepada kedua lembaga desa. Dana desa pun diarahkan untuk mendukung modal awal koperasi, termasuk pengadaan alat produksi dan pengembangan unit usaha baru.

Dengan sinergi yang kuat antara desa, BUMDes, dan koperasi, Pangkep selangkah lebih maju menuju desa-desa yang mandiri, tangguh, dan berdaulat secara ekonomi. Kita berharap, model ini bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia. 

Tujuan dari kerja sama antara Desa (Pemerintah Desa), BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), dan Koperasi adalah menciptakan ekosistem ekonomi desa yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan. Ketiganya punya peran berbeda tapi saling mendukung.

Berikut penjelasan tujuan kolaborasinya: Tujuan Kerja Sama Desa – BUMDes – Koperasi

1. Meningkatkan Kesejahteraan Warga Desa

Sinergi ini bertujuan membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan warga, serta mendorong kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat secara langsung.

Koperasi dan BUMDes bisa menjadi mitra warga dalam memasarkan produk lokal dan menyediakan akses modal.

2. Mengembangkan Unit Usaha Desa Secara Terintegrasi

BUMDes bisa fokus pada pengelolaan aset desa dan layanan publik (misalnya air bersih, pasar desa, pariwisata).

Koperasi bisa mengelola usaha anggotanya secara demokratis (misalnya simpan pinjam, pertanian, perdagangan hasil panen).

Kerja sama memungkinkan pembagian peran yang jelas dan efisien.

3. Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal

Produk desa bisa dikelola oleh BUMDes (produksi/pengolahan), lalu dipasarkan lewat koperasi.

Koperasi bisa menjadi offtaker hasil tani, UMKM, atau kerajinan—sehingga ada jaminan pasar.

4. Memperkuat Kemandirian Ekonomi Desa

Kolaborasi ini menciptakan aliran ekonomi dari, oleh, dan untuk warga desa.

Desa tidak bergantung penuh pada bantuan luar karena bisa memutar ekonomi secara mandiri.

5. Mempermudah Akses Modal dan Pembinaan

Koperasi bisa menjadi jalur akses pembiayaan mikro (koperasi simpan pinjam).

Desa/BUMDes bisa menggunakan Dana Desa untuk mendukung usaha produktif koperasi.

6. Mendorong Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel

Koperasi diawasi oleh anggota; BUMDes oleh desa dan BPD.

Sinergi dua badan ini meningkatkan akuntabilitas karena melibatkan banyak elemen warga.

 Contoh Kerja Sama Nyata

BUMDes menyewakan alat pertanian milik desa → Koperasi sebagai pengelola penggunaannya.

BUMDes kelola embung desa → Koperasi tanam sayur/melon di sekitarnya dan jadi offtaker hasil panen.

Dana desa bantu pendirian koperasi → koperasi bantu distribusi pupuk, bibit, dan hasil panen warga.

Desa, BUMDes, dan Koperasi bukan pesaing, tapi mitra strategis yang saling melengkapi. Jika ketiganya berjalan searah, maka:

 “Produksi dikelola oleh desa, pasar dikelola oleh koperasi, dan manfaatnya kembali ke warga desa" ujarnya ( Herman Djide)

Read Entire Article
Desa Alam | | | |