Jembatan Guha Monyet di Sukabumi Putus Diterjang Banjir, Ekonomi dan Pendidikan Terganggu

1 day ago 3

Jampangkulon, Sukabumi– Jembatan darurat Guha Monyet di Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hanyut total diterjang banjir bandang pada Sabtu malam, 1 November 2025. Jembatan bambu yang dibangun warga ini tak mampu menahan derasnya arus Sungai Cikarang sekitar pukul 23.30 WIB, menyebabkan kerugian material mencapai Rp250 juta.

Sekretaris Camat (Sekmat) Jampangkulon, Dadun, menjelaskan bahwa banjir dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang serupa dengan kejadian pada Maret 2025. Jembatan yang berlokasi di Kampung Bolenglang, RT 1 RW 6, Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon ini sebelumnya sudah pernah dibangun ulang secara gotong royong pascabencana.

Putusnya jembatan ini berdampak signifikan pada akses transportasi darat antara Desa Tanjung (Kecamatan Jampangkulon) dan Desa Waluran (Kecamatan Waluran). Akibatnya:

Sektor pertanian terancam:
Lalu lintas pengangkutan padi dan hasil panen dari wilayah Waluran terhambat, berpotensi menyebabkan gagal panen di lahan sawah seluas 340 hektar. Aktivitas warga yang menggunakan sepeda motor dan traktor untuk pertanian menjadi lumpuh total.

Pendidikan terganggu: Siswa SDN Pangkalan di Waluran kesulitan mencapai sekolah karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalur akses.

Beruntungnya, tidak ada laporan korban jiwa, luka-luka, maupun pengungsi akibat kejadian ini. Penyebab utama kerusakan jembatan adalah pengikisan arus Sungai Cikarang yang meluap. Saat ini, jembatan telah hancur sepenuhnya terbawa arus, dan cuaca di lokasi dilaporkan cerah berawan.

Pihak Kecamatan Jampangkulon telah mengambil langkah-langkah cepat, meliputi:
Memasang tanda peringatan di ujung jembatan untuk mencegah akses ilegal.
Memberikan imbauan kepada warga agar menghindari area berbahaya.
Melaporkan kejadian ini kepada pemerintah daerah untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Salah satu warga sekitar Udin, sangat mengharapkan jembatan dapat segera dibangun kembali secara permanen mengingat fungsinya yang vital bagi aktivitas masyarakat. Masyarakat dan pemerintah setempat mendesak dukungan dari pemerintah provinsi atau pusat untuk pembangunan kembali jembatan guna mencegah dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan warga.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan perlunya infrastruktur yang lebih kokoh di daerah rawan banjir. Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk mempercepat program mitigasi bencana alam di wilayah Jampangkulon.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |