BARRU— Sehari setelah merayakan Hari Jadi ke-52 yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Pemerintah Desa Nepo kembali menggelar acara adat Mappalili di Dusun Mariorio, Rabu (29/10/2025). Tradisi turun-temurun ini menjadi penanda dimulainya musim tanam padi bagi masyarakat setempat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, di antaranya Danramil, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barru, Camat Mallusetasi, Sekcam, Pimpinan Cabang Bank BRI, serta para Kepala Dusun dan Ketua RT se-Desa Nepo.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Nepo, Muhammad Toaha, menyampaikan rasa syukur atas limpahan rahmat Tuhan yang telah memberikan kesuburan tanah di wilayah mereka.
“Alhamdulillah, kita patut bersyukur kepada Allah SWT karena Desa Nepo diberi tanah yang subur, yang bisa ditanami padi, kacang, dan jagung. Ini adalah karunia besar yang perlu kita jaga bersama, ” ujarnya.

Toaha juga menekankan bahwa semangat gotong royong masyarakat dalam tradisi Mappalili sejalan dengan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.
“Melalui Mappalili, kita bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana yang menjadi perhatian Bapak Presiden, ” tambahnya.
Tradisi Mappalili setiap tahunnya menjadi momentum penting bagi warga Desa Nepo untuk mempererat kebersamaan, menjaga warisan budaya leluhur, serta meneguhkan komitmen dalam mendukung kemandirian pangan daerah.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Pemerintah Desa Nepo berharap semangat kebersamaan dan nilai gotong royong masyarakat terus terjaga, seiring dengan meningkatnya hasil pertanian di wilayah tersebut.
(red-jni)

22 hours ago
4

















































