Desa Lanne dan Bonto Birao Berpotensi Rp 1 Triliun Pertahun Penghasilan, Bupati Dorong Inovasi Pertanian

2 weeks ago 16

PANGKEP – Potensi ekonomi Desa Lanne dan Desa Bonto Birao, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, yang terletak di bagian Penggunungan perbatasan Kabupaten Bone ini terus menjadi sorotan. Kedua desa yang bertetangga ini dikenal sebagai penghasil utama kacang tanah di wilayah tersebut, sekaligus memiliki sumber daya peternakan dan pertanian lainnya yang melimpah.

Kepala Seksi Perekonomian Kecamatan Tondong Tallasa, Maslan Gaffar S, Ag, MM, mengungkapkan bahwa Desa Lanne dan Bonto Birao mampu menghasilkan hingga Rp 50 Milyar per tahun hanya dari dua sektor utama, yakni kacang tanah dan ternak sapi. “Itu baru dari dua sektor. Belum lagi potensi lain seperti sayur mayur, pisang, dan komoditas pertanian lain yang bisa menambah nilai ekonomi desa, ” ujarnya saat dihubungi Selasa malam (23/9/2025).

Menurut Maslan, luas lahan di kedua desa tersebut menjadi modal besar bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha pertanian. Hampir seluruh warga menggantungkan hidup pada sektor kacang tanah yang ditanam rutin sekali dalam setahun. Dengan produktivitas tinggi, kawasan ini sudah layak disebut sebagai salah satu lumbung pangan di Pangkep.

Selain pertanian, peternakan sapi di Desa Lanne juga mampu memberikan tambahan nilai ekonomi hingga Rp 1 miliar per tahun. Kombinasi antara pertanian dan peternakan menunjukkan bahwa desa memiliki diversifikasi potensi yang bisa digarap lebih jauh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan itu bisa lebih meningkat lagi hingga mencapai 1 triliun pertahun bila di maksimalkan pengelolaan atas potensi desa yang ada.

Bupati Pangkep, Dr. Muhammad Yusran Lalogau, disebut  akan memberikan perhatian besar  terhadap pembangunan termasuk infrastruktur, terutama akses jalan utama menuju desa dan desa Bonto Birao. Ke depan akan jadi prioritas utama Perbaikan jalan diyakini akan memperlancar distribusi hasil pertanian dan memudahkan warga memasarkan produknya ke kota maupun luar daerah.

“Bupati juga terus mendorong masyarakat agar bisa memaksimalkan seluruh potensi desa. Jadi tidak hanya fokus pada kacang tanah, tapi juga komoditas lain seperti sayur, pisang, dan buah-buahan. Semua bisa disuplai untuk kebutuhan kota, ” tambah Maslan.

Selain itu Bupati Pangkep juga tekan kepada warga tani agar jerami padi maupun kacang tanah dan daun daun kering di kebun yang ada, jangan di bakar di sawah tapi kumpulkan dan jadikan kompos sebagai pupuk subur untuk kelanjutan kesuburan tanah diareal lahan pertanian dan perkebunan, baik itu padi, kacang tanah maupun perkebunan sayur mayur, dapat di manfaatkan untuk penyuburan selanjutnya sehingga hasil pertanian tersebut semakin meningkat.

Lebih jauh, Bupati Yusran juga menekankan pentingnya pengembangan wisata desa. Dengan infrastruktur yang baik, potensi wisata alam maupun budaya di Tondong Tallasa dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat sekaligus memperkuat sektor ekonomi non-pertanian.

Selain itu, masyarakat desa juga didorong untuk mulai berinovasi dalam mengelola hasil pertanian. Jika selama ini sebagian besar hasil pertanian dijual mentah, maka ke depan pemerintah berharap ada pengolahan lebih lanjut sehingga produk bisa memiliki nilai tambah. “Kalau diolah dulu, harga jualnya lebih tinggi dan masyarakat bisa lebih sejahtera, ” jelas Maslan.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan semangat warga, Desa Lanne dan Bonto Birao diyakini bisa menjadi model pengembangan desa produktif di Pangkep. Sinergi antara potensi lokal, infrastruktur, dan inovasi diharapkan mampu membawa desa-desa ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Desa Alam | | | |