Kepala Desa Bulu Cindea Made Ali Dorong Inovasi Pengolahan Rumput Laut Jadi Produk Bernilai Tinggi

6 hours ago 3

PANGKEP SULSEL– Kepala Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan, Made Ali, SE, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi desa. Kali ini, ia fokus menggenjot pengelolaan dan pengolahan rumput laut agar bisa menjadi produk bernilai tambah seperti agar-agar, minuman sehat, hingga bahan kosmetik alami.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi Desa Bulu Cindea untuk mengurangi ketergantungan warga terhadap penjualan bahan mentah, yang selama ini menjadi pola umum di kalangan petani rumput laut. Made Ali menegaskan, nilai ekonomi rumput laut akan berlipat ganda bila diolah dengan kreativitas dan teknologi sederhana yang bisa diterapkan oleh masyarakat.

“Selama ini warga hanya menjual rumput laut kering, padahal jika diolah menjadi agar-agar, sabun, atau pupuk organik cair, hasilnya jauh lebih menguntungkan, ” ungkap Made Ali saat ditemui di kantor desa, Sabtu (18/10/2025).

Menurutnya, Desa Bulu Cindea memiliki potensi besar untuk menjadi sentra olahan rumput laut karena lokasinya dekat dengan pesisir dan mudah mendapatkan bahan baku. Pemerintah desa bahkan telah menyiapkan program pelatihan pengolahan hasil laut bagi kelompok wanita dan pemuda desa agar mampu menghasilkan produk inovatif berbasis rumput laut.

Selain itu, pemerintah desa juga menjalin komunikasi dengan Dinas Perikanan dan lembaga pendamping UMKM untuk memberikan bimbingan teknis dan akses pemasaran. Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang ekonomi baru sekaligus menciptakan lapangan kerja di tingkat lokal.

“Kalau kita ingin keluar dari ketergantungan bahan mentah, maka solusinya adalah inovasi. Pemerintah desa hadir untuk memfasilitasi masyarakat agar bisa naik kelas melalui pengolahan hasil laut, terutama rumput laut, ” jelasnya.

Berbagai ide kreatif pun mulai dikembangkan. Beberapa warga telah mencoba membuat agar-agar alami, jelly drink dari rumput laut, bahkan sabun herbal. Hasil uji coba menunjukkan produk tersebut disukai masyarakat karena alami, sehat, dan memiliki potensi pasar yang luas.

Made Ali menilai, ke depan Bulu Cindea bisa memiliki branding desa olahan rumput laut, sebagai wujud nyata transformasi dari desa pesisir biasa menjadi desa produktif berbasis sumber daya laut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal untuk menjaga keberlanjutan program ini.

“Kalau kita serius dan konsisten, Desa Bulu Cindea bisa menjadi contoh sukses bagaimana rumput laut diolah menjadi sumber kesejahteraan baru bagi warga. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga tentang membangun kemandirian dan kebanggaan desa, ” tutup Made Ali dengan optimis.( Herman Djide)

Read Entire Article
Desa Alam | | | |